Transvisi.net, Bandar Lampung — Pemerintah Provinsi Lampung mendukung penuh pelaksanaan Program Sekolah Unggul Garuda serta mengambil langkah aktif dalam pengendalian inflasi daerah. Komitmen ini ditegaskan saat mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah dan Sosialisasi Sekolah Unggul Garuda yang digelar secara virtual, Senin (14/4).
Pemprov Lampung diwakili oleh Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan (Ekubang), Zainal Abidin. Kegiatan ini berlangsung di Ruang Command Center Dinas Kominfotik Provinsi Lampung.
Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek), Stella Christie, menyampaikan bahwa Sekolah Unggul Garuda merupakan program strategis nasional yang menjadi bagian dari visi Presiden Prabowo Subianto.
“Program ini dirancang untuk membuka akses lebih luas terhadap pendidikan sains dan teknologi sejak jenjang SMA. Ini merupakan bagian dari Asta Cita nomor 4 yang menekankan penguatan SDM dan pengembangan iptek,” kata Stella.
Menurutnya, Sekolah Unggul Garuda akan menjadi jalur terpadu menuju perguruan tinggi unggulan, baik dalam negeri maupun luar negeri. Program ini sepenuhnya dikelola oleh Kemdiktisaintek dan melibatkan berbagai perguruan tinggi nasional.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti, memaparkan bahwa inflasi bulan Maret 2025 mencapai 1,65% (month-to-month), 1,03% (year-on-year), dan 0,39% (year-to-date).
Amalia menjelaskan, komoditas penyumbang inflasi terbesar adalah bawang merah, cabai rawit, dan daging ayam ras. Ketiganya mengalami kenaikan harga signifikan akibat lonjakan permintaan selama Ramadan dan Idulfitri.
“Bawang merah naik 24,07%, cabai rawit 13,67%, dan daging ayam ras 1,64%. Ini mendorong inflasi di 36 provinsi dan 142 kabupaten/kota,” ujarnya.
Data juga menunjukkan bahwa indeks perkembangan harga (IPH) meningkat di 25 provinsi, turun di 12 provinsi, dan stabil di satu provinsi. Bawang merah dan cabai merah menjadi komoditas utama pemicu IPH.
Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri, Tomsi Tohir, mengimbau pemerintah daerah untuk aktif menanam komoditas pangan, khususnya cabai dan bawang, sebagai langkah pengendalian harga.
“Tidak harus skala besar, tapi cukup untuk kebutuhan daerah sendiri. Ini bentuk antisipasi agar harga tetap stabil di momen penting,” kata Tomsi.
Dukungan Pemprov Lampung terhadap program pendidikan unggul dan pengendalian inflasi menjadi bagian dari upaya memperkuat fondasi pembangunan ekonomi dan sumber daya manusia di daerah. (Orba).