Probolinggo, Tranvisi.net, MRB, 31 seorang pegawai Bank Titil atau Bank Oser jadi bulan-bulanan warga Probolinggo. Hal Itu terjadi, setelah ia melakukan aksi pelecehan seksual saat menagih nasabahnya.
Aksi pelecehan seksual tersebut dialami oleh DW (17) remaja asal Desa Sumberkerang, Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo.
Aksi tidak senonoh ini dilakukan oleh karyawan koperasi tersebut saat korban tidur di rumah sendirian dalam keadaan sepi Jumat (18/10/2024) sore.
Kejadian bermula saat MRB yang asal Desa Sidopekso, Kecamatan Kraksaan datang menagih cicilan pinjaman ke rumah saudara DW sekitar pukul 15.30.
Baca Juga : DP3 Sleman Apresiasi Kesuksesan Petani Milenial Manfaatkan Teknolog
Saat itu, rumah dalam kondisi sepi. Beberapa kali MRB mengetuk pintu rumah yang terkunci, namun tidak ada jawaban.
Kemudian MRB mencoba memanggil nasabah tersebut sampai ke belakang rumah yang merupakan ruang dapur.
Melihat pintu dapur dalam kondisi terbuka, MRB kemudian masuk sambil memanggil nasabah. Namun, panggilan itu tidak kunjung ada jawaban.
MRB berkeyakinan bahwa nasabah yang dicari ada di dalam. Kemudian, ia mengecek kamar yang berdekatan dengan dapur.
MRB lantas mengecek kamar, saat itu hanya ada DW yang sedang tertidur pulas.
“ Bank oser menagih cicilan tetapi rumah sedang sepi. Melihat pintu dapur terbuka kemudian mengecek kamar hanya ada korban yang sedang tidur,” ujar Kepala Desa Sumberkerang Beny Rechardo Sabtu (19/10/2024).
Dari pintu kamar itu, pelaku beberapa kali memanggil korban. Namun korban tidak kunjung bangun.
Entah apa yang ada dibenak MRB kemudian mendekati korban di kamar dan menggelitiknya hingga terbangun. Saat DW baru membuka mata, pelaku mencium pipi korban.
Baca Juga : Polresta Bandar Lampung Periksa 4 Saksi Terkait Kasus Dugaan Rudapaksa SL
Mendapatkan perlakuan tersebut akhirnya korban menghindar pindah dari posisi awal ke pojok kamar. Selanjutnya, pelaku berupaya melakukan aksi tidak senonohnya.
Korban pun akhirnya berontak. Setelah korban berontak, pelaku kemudian berpamitan dan mau menagih kembali saat sudah ada orang.
Pelaku sempat pamit bersalaman mencium tangan korban. Kemudian pergi.
“ Setelah melakukan aksi tidak terpuji itu, pelaku pamitan dan akan kembali lagi saat sudah ada orang. Korban bilang kembalilah sekitar pukul 17.00,” Ucapnya.
Setelah MRB pergi meninggalkan rumah. DW menceritakan pelecehan seksual yang dilakukan oleh MRB kepada keluarga dan tetangga dekat rumah.
Mereka pun geram. Karena itulah kedatangan MRB ditunggu. Saat tiba dirumah untuk menagih kedua kalinya MRB pun sudah diincar.
Keluarga lantas menanyakan apa yang dilakukan olehnya saat menagih tidak ada orang.
MRB tak dapat mengelak, warga yang geram kemudian menghadiahinya bogem mentah. Aksi pelecehan ini kemudian viral di WhatsApp dan Facebook.
“ Pelaku sempat dimassa, khawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan perangkat desa langsung membawanya ke kantor desa,” Terang Beny.
Kapolsek Gending AKP Sugeng Harianto mengatakan, pihaknya mendapatkan laporan dari Kepala Desa Sumberkerang bahwa telah terjadi aksi tersebut.
Baca Juga : Festival Bhumi Belirang Rejang Lebong Ajang Pelestarian Budaya Daerah
Petugas piket dan Bhabinkamtibmas Desa Sumberkerang melakukan mediasi atas perkara tersebut.
Mediasi secara kekeluargaan disepakati antara kedua belah pihak tidak saling menuntut dan sepakat menyelesaikan perkara tersebut secara kekeluargaan.
“ Malam hari sekitar pukul 20.00. Perkara dapat dimediasi dan selesai secara kekeluargaan. Pihak pelapor dan keluarga, serta terlapor menandatangani surat pernyataan damai,” Tuturnya. (Timmy Alexander)